Divisi QC dan Manfaatnya Bagi Perusahaan

Diskusi via WA Grup ISO

Di bawah ini adalah rangkuman diskusi WA Grup ISO:


---Pak Farhan (QC2) Tanya---
Dear rekan2 group Quality Club 2, saya mempunyai teman seorang Quality Manager di perusahaan furniture. Teman saya ada ditanya oleh management How QC Division make profit? mungkin bisa bantu jawab pertanyaan teman saya baik secara umum maupun detail tehnis nya. Karena jujur masih ada yang beranggapan bahwa kegiatan QC tidak memberikan profit secara langsung, lain hal nya dengan bagian produksi yang menghasilkan produk sehingga langsung memberikan profit.

--- Pak Lambok (QC1) ---
Biaya pencegahan atau preventif
Biaya penilaian --> Biaya ini meliputi scrap (sisa bahan baku), spoilage (barang cacat), rework (pengerjaan kembali), reinspection (inspeksi kembali), retesting (pengetesan kembali), design changes (perubahan desain), downtime due to machine failures on material shortages/ defective parts/ defect related/ due to defects, disposal costs dan biaya terhentinya mesin karena kerusakan atau karena kehabisan bahan baku

Kalau biaya diatas dapat dikurangi oleh dengan adanya QC/QA maka revenue perusahaan akan naik, baik dari aspek manapun

---Pak Bambang (QC3)---
bagian produksi memberikan profit itu betul tapi tanpa QC hasilnya akan sia sia alias tdk bsa diterima di masyarakat hanya produk yg berkualitas saja yg mampu utk bertahan dan berkembang contohnya produksi bisa menghasilkan suatu barang akan tetapi barang tersebut blm bisa dikatakan profit karena blm tentu hsilnya bisa di jual karena ada beberapa unsur dan persyaratan yg hrs dipenuhi utk suatu standard produk tertentu kalau tidak ada QC nga kebayang mau berharap profit yg besar dengan resiko yg lbh besar


---Pak Marthin (QC3)---
Kalo boleh ikut sharing pakde..pada prinsipnya setiap bagian atau sub bagian  maupun suport  di perusahaan  harus mampu menghasilkan produk maupun jasa yg berkualitas..masalahnya adalah ( kalo ditempat saya....saya melakukan pendekatan sbg tukang becak )qc itu jasa jadi ngayuh becak terlalu kencang Salah..terlalu pelan juga kadang disalahkan dan standart pelanggan beda2..jadi saya hanya bilang bahwa dengan adanya qc minimal kemauan customer ada yg dengar dan memperhatikan dan mereka percaya dengan produk kita..karena orang yg membuat akan bias jika dia juga melakukan proses pengecekan..demikian dari saya kurang lebih minta maaf..

Kalo ditempat saya juga terkadang bos minta dikurangiborang kualiti dengan alasan banyak dan macam 2 salah satunya  ya nggak bawa profit ...pak..tapi selain saya bicara spt diatas terakhir saya bilang bahwa qc adalah produk kebijakan ...jadi kebijakannya mau bagaimana? Akhirnya dikembalikab lagi ke saya...begitu pak...


---pak Erje (QC1)---
Salah satu yg kami rasakan adalah:
1. Adanya foreign object body pada produk batubara akan membuat reject dalam 1 batch batubara di hopper tsb, bisa dibayangkan kerugian yg muncul jika QC ini tidak berjalan
2. Adanya proses penurunan kesiapan alat (physical avaibility) ketika QC proses maintenance alat tidak efektif, dapat dibayangkan jika 2 excavator yg berfungsi alat muat BD nya lama, maka 1 set/fleet alat angkut batubara kami juga berhenti, produksi jelas akan menurun drastis

Ini gambaran yg terjadi di bisnis pertambangan

---Pak Budiono (QC3)---
QC quality control memastikan quality proses berjalan sesuai dengan standar yg ditetapkan, dari kualitas bahan baku, bahan tambah, bahan penolong, selama proses, sampai produk jadi harus sesuai spesifikasi, disinilah tugas QC memberikan support, jika tdk dilakukan atau tdk adanya QC tugas2 tersebut tdk terlaksana, hasil akhir kualitas produk tentunya tidak tentu, tdk jelas, tdk standart, jeluar dr standart, yg berujung komplen dan produk diretur, yg makan biaya atau cost yg seharusnta tdk perlu ada.

---

Join now WA Grup ISO

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertanyaan yang diajukan kepada direktur perusahaan saat audit internal ISO 9000

Ini Dia Dokumen SMKP (Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan)

Free webinar QualityClub ISO 17025