Sertifikat ISO Kebun Raya LIPI Dicabut

JAKARTA, KOMPAS – Setifikat ISO 9001:2015 untuk Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dicabut per 4 Maret 2019. Pencabutan ini disebabkan oleh perubahan organisasi dan fungsi yang saat ini dijalankan di kebun raya tersebut.

Saat menerima sertifikat tersebut, kebun raya LIPI masih dalam bentuk Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya. Lembaga ini  menaungi Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, Kebun Raya Bali, dan Kebun Raya Cibinong. Setelah reorganisasi, nama lembaga tersebut berganti menjadi Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya.

“Terkait dengan reorganisasi ini sebenarnya sebatas masalah administrasi saja. Jadi, nama yang berubah itu perlu penyesuaian dokumen lagi. Fungsi kebun raya pun sekarang juga berubah,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Hendrian saat dihubungi Kompas di Jakarta, Jumat (15/3/2019).

Pada dokumen sertifikasi ISO 9001:2015 tercatat, cakupan aktivitas dari kebun raya antara lain manajemen konservasi tumbuhan eks-situ; riset tumbuhan konservasi, dokumentasi, dan reintroduksi; pelatihan untuk manajemen dan teknik dari kebun botani dan konservasi tumbuhan; serta layanan publik.

Sangat penting

Menurut Hendrian, sertifikasi ISO (International Standarization Organization) ini sangat penting untuk proses manajemen kebun raya. Untuk itu, pihak kebun raya berupaya mempercepat proses untuk kembali mendapatkan sertifikasi tersebut. Kebutuhan administrasi sedang disiapkan dengan menyesuaikan nomenklatur dan lingkup manajemen yang sesuai dengan kondisi eksisting kebun raya saat ini.

Sertifikasi ISO ini sangat penting untuk proses manajemen kebun raya. Untuk itu, pihak kebun raya berupaya mempercepat proses untuk kembali mendapatkan sertifikasi tersebut.

“Kami upayakan percepatan untuk mendapatkan sertifikasi kembali. Tapi intinya, kami anggap ISO itu sangat penting dan menjadi kebutuhan kita,” kata Hendrian.

Ia menambahkan, selama proses administrasi berlangsung, kebun raya tetap menerapkan manajemen mutu serta pelayanan berstandar ISO. Perubahan hanya terjadi pada dokumen-dokumen yang dikeluarkan kebun raya yang tidak lagi mencantumkan logo sertifikat ISO.

Roemantyo, pakar ekologi pensiunan LIPI yang menjadi praktisi penilai kelayakan dan mendesain taman kehati di Indonesia, menyesalkan apabila Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor tak memiliki ISO. Ia mengatakan ISO merupakan standar operasi (SOP) bagi pengelolaan kebun raya yang berlaku secara internasional.

ISO merupakan standar operasi bagi pengelolaan kebun raya yang berlaku secara internasional.

“Kalau tidak ada SOP bisa kacau karena jalan sendiri-sendiri,” kata dia. Selanjutnya, pascapencabutan ISO 9001 : 2015 tersebut, ia mendesak agar manajemen LIPI memberlakukan aturan ketat secara internal terkait pengelolaan koleksi kebun raya. Aturan internal ini pernah dialaminya sebelum Kebun Raya LIPI meraih ISO.

Sumber penelitian 

Roemantyo mengatakan materi vegetasi di kebun raya merupakan sumber materi penelitian bagi sejumlah lembaga riset dalam negeri maupun luar negeri. Untuk mendapatkan materi penelitian tersebut, pemohon harus melewati sejumlah prosedur. Termasuk bagi pengelola untuk menjalankan prosedur itu.

Di sisi lain, ia pun mengatakan Indonesia telah meratifikasi Protokol Nagoya pada tahun 2013 yang menjadi dasar pemberian rambu-rambu terkait perjanjian pengalihan materi (material transfer agreement), terutama dengan pihak luar negeri. Protokol ini agar dijalankan agar Indonesia sebagai negara dengan megabiodiversiti tak kehilangan potensi dari kekayaan hayatinya tersebut.

Ia mengatakan keberadaan ISO dan aturan internal di LIPI bisa menjadi rem ganda yang mencegah pencurian material genetika. “Dengan double checking orang yang meminta dan memberi tidak bisa seenaknya memperlakukan koleksi,” kata dia.

Sumber: Kompas, 18 Maret 2019, oleh DEONISIA ARLINTA / ICHWAN SUSANTO

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertanyaan yang diajukan kepada direktur perusahaan saat audit internal ISO 9000

Ini Dia Dokumen SMKP (Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan)

Free webinar QualityClub ISO 17025