Apakah Management Representative perlu departemen tersendiri?

Dear QualityClub.

Ini masih  pertanyaan soal Management Representative. Apakah perlu manajemen membentuk departemen untuk Management Representative? Menurut saya, hal ini diserahkan kepada perusahaan sesuai dengan kebijakan dan kemampuan perusahaan.

Di bawah ini hasil diskusi QualityClub:
 
==
Selamat siang Bapak Ibu..

Mohon bantu...

Di tempat Bp/Ibu, apakah MR masuk dalam sebuah devisi/bagian? Atau bukan suatu dev/bagian? Karna sebagaimana kita ketahui, MR adalah team independent...

Mohon sharingnya...
Thanks...
===
Selamat siang Ibu.. klo ditempat lama saya dulu dirangkap oleh bagian QA.. baiknya sih memang independent menurut saya..🙏
===
Secara struktur teknis baik nya independent menurut saya
===
Kalau di kami, dikarenakan menerapkan beberapa System Management, MR tidak hanya di wakili oleh 1 orang, namun di wakilkan oleh Manager dari beberapa Core Dept., misalnya untuk MR ISO 45001, di wakilkan oleh Manager Dept. OHS, MR ISO 14001 & 50001 diwakilkan oleh Manager Dept. SB, dst...

Hal ini agar meningkatkan rasa memiliki system management dari core dept. yang tidak hanya mengandalkan 1 orang saja
===

Biasanya dibentuk departemen tersendiri untuk MR bagi perusahaan besar yang memiliki banyak cabang diseluruh Indonesia dan semua cabang itu masuk dalam ruang lingkup sertifikasi ISO.

Jika cakupan tidak terlalu luas, umumnya manajemen mengangkat seorang MR tanpa dibentuk departemen sendiri. MR ini sudah memiliki jabatan utamanya misalnya QC Manager (dan merangkap MR) , HRD Manager (dan merangkap MR) atau jabatan-jabatan lain.
===
Selesai

Baca juga:


Komentar

  1. apabila MR tidak ada departementnya apakah perlu di audit secara internal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Management Representative (MR) perlu diaudit. Biasanya MR berbarengan dengan audit top manajemen atau direktur.
      Dalam praktek ISO 9001, audit mengacu pada proses, bukan departemen.

      Kegiatan MR antara lain (tidak terbatas), mengkoordinasi jalannya sistem manajemen sistem, melaporkan kinerja Sistem Manajemen Mutu kepada direktur, monitoring sasaran mutu, koordinator perbaikan kinjer, dll.
      Kegiatan-kegiatan (proses) ini lah yang perlu diaudit untuk menilai seberapa efektif kegiatan-kegiatan tsb dilakukan sesuai panduan yang berlaku di perusahaan.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Audit ISO 9001:2015 kepada top management, apa yang ditanyakan?

Pertanyaan yang diajukan kepada direktur perusahaan saat audit internal ISO 9000

Ini Dia Dokumen SMKP (Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan)